Liputan Cherry

Liputancherry.blogspot.com Merupakan sebuah tempat dimana berisi berbagai artikel di belahan dunia yang diminati berbagai masyarakat

Friday, May 8, 2020

Kisah Nyata Junko Furuta (Gadis Yang Disiksa Semasa 44 Hari)

Kisah Nyata Junko Furuta (Gadis Yang Disiksa Semasa 44 Hari) 




Keterangan : 
Ayam Sambal (nama samaran)
Rendang Jengkol (nama samaran)
Lele Goreng (nama samaran)
Ikan Sambal (nama samaran)

LiputanCherry - Pada bulan November 1988, Ayam Sambal (18 tahun), Rendang Jengkol (jo kamisaku usia 17, kamisaku ialah nama keluarga yang ia mengambil sesudah keluar dari penjara), Lele Goreng (usia 16), serta Ikan Sambal (usia 17) dari Tokyo menculik serta mengusapp Furuta, siswi kelas 2 SMU dari Saitama semasa 44 hari. Mereka jadikan ia tahanan di rumah yang dipunyai orangtua Lele Goreng. 

Untuk hindari perburuan polisi, Ayam Sambal memaksakan Furuta untuk menghubungi orangtuanya serta memerintahnya menjelaskan jika ia kabur dari rumah dengan beberapa temannya, serta tidak ada dalam bahaya. Serta Ayam Sambal membuat Furuta berfoto untuk pacar dari salah satunya cowok–cowok itu saat orang-tua Ikan Sambal, pemilik rumah sedang ada di rumah itu. Jika mereka telah percaya orangtua Ikan Sambal tidak telephone polisi, mereka juga mengakhiri sandiwara itu. Furuta coba kabur berkali–kali, meminta pada orangtua Ikan Sambal untuk selamatkan ia, tetapi mereka tidak lakukan apa-apa walau mereka tahu jika sejauh ini Furuta disiksa, sebab mereka takut jika Ayam Sambal akan menganiaya mereka. Ayam Sambal waktu itu ialah pimpinan Yakuza kelas rendah serta sudah mengencam siapa saja yang ikut serta akan dibunuh. 

Menurut kesaksian beberapa cowok itu dipersidangan, mereka berempat memperkosa Furuta, memukulinya, memasukkan beberapa macam ke vaginanya termasuk juga tongkat besi, membuat minum urinnya sendiri serta makan kecoak, memasukkan petasan ke anusnya serta meledakanya, memaksakan Furuta untuk masturbasi, memangkas pentilnya dengan tang, jatuhkan barbell ke perutnya, serta membakarnya dengan rokok serta korek api (satu dari pembakaran itu ialah hukuman sebab ia berupaya menghubungi polisi).

Pada suatu titik cedera Furuta benar-benar kronis sampai menurut salah satunya cowok itu, Furuta memerlukan waktu satu jam semakin untuk merayap turun tangga untuk memakai kamar mandi. Mereka serta menjelaskan peluang jika 100 orang tahu jika mereka meredam Furuta di dalam rumah itu, tetapi ini tidak jelas berarti apa 100 orang itu cuma tahu atau mereka turut memperkosa serta menganiaya waktu bertandang ke rumah itu. Cowok-cowok itu menampik biarkan Furuta pergi, walaupun Furuta sering meminta pada mereka untuk membunuhnya saja serta mengakhiri kesengsaraan itu. 

Pada tanggal 4 Januari 1989, dengan memakai fakta kekalahan salah seorang cowok itu main mahyong, ke-4 cowok itu memukuli Furuta dengan barbell besi, menuang cairan korek api ke kakinya, tangannya, perutnya, serta mukanya, serta lalu membakarnya. Ia wafat tidak lama masa datang itu sebab shock. Kempat cowok itu mengatakan jika mereka tidak mengerti begitu kronis cedera yang dirasakan Furuta, serta mereka yakin jika Furuta cuma bersandiwara mati. 

Beberapa pembunuh itu sembunyikan mayatnya di drum 55 galon serta memenuhinya dengan semen. Mereka buang drum itu di kota Tokyo. 


Penahanan serta Hukuman 

Beberapa cowok itu diamankan serta disidangkan untuk orang dewasa, tetapi sebab Jepang mengatasi kejahatan yag dilaksanakan oleh yang masih tetap di bawah usia, jati diri mereka disembunyikan oleh persidangan. Tetapi bagaimanapun, satu minggu selanjutnya, majalah mingguan namanya Shukan Bunshun mengeluarkan nama mereka, dengan mengatakan "hak asasi tidak diperlukan oleh penjahat biadab." Mereka mengeluarkan Nama asli Furuta serta detil mengenai kehidupan pribadinya serta menerbitkanya dengan benar-benar nafsu pada media. Kamisaku dituntut untuk pimpinan beberapa cowok itu, (entahlah betul atau tidaknya) menurut persidangan. 




Ke-4 cowok itu dikasih kemudahan dengan dikatakannya bersalah dengan tuntutan "membuat cedera fisik yang mengakibatkan kematian ", dibanding tuntutan pembunuhan. Orangtua Ayam Sambal jual rumah mereka pada harga maximum 50 juta yen atau 5 miliar rupiah serta membayarnya untuk kompensasi untuk keluarga Furuta. 

Untuk keterlibatannya di kejahatan ini, Kamisaku harus jalani 8 tahun di penjara beberapa anak sebelum ia dibebaskan di bulan agustus 1999. di bulan juli 2004, Kamisaku diamankan sebab mencemoohkai seorang kenalan, yang ia pikirkan membuat pacarnya jauhi ia, serta dengan bangga membesarkan hati mengenai keluarganya sebelum mencemoohkai kenalannya itu. Kamisaku diberi hukuman 7 tahun dengan tuntutan memukuli. *Memukuli 7 tahun penjara, menganiaya Furuta sampai mati dipenjara 8 tahun? Mati aje loo* 

Orang-tua Junko Furuta kaget dengan kalimat yang diterima dari pembunuh anak perempuannya, serta masuk dengan group warga menantang orang-tua Lele Goreng yang tempat tinggalnya dibuat tempat penyekapan. Saat beberapa permasalahan diakibatkan dari bukti (semen serta rambut yang didapatkan dari badan itu tidak pas dengan beberapa cowok-cowok yang diamankan), pengacara yang mengatasi instansi warga putuskan tidak untuk menolong mereka lagi sebab menganggap tidak ada bukti bermakna tidak ada masalah atau tuduhan. Ada pertaruhan jika bukti yang mereka bisa itu didapatkan dari orang tidak terdeteksi yang memperkosa atau turut memukuli Furuta. 

Satu diantara yang sangat menggangu dari cerita riil ini ialah jika beberapa pembunuh Furuta saat ini bebas. Sesudah membuat Junko Furuta lewat beberapa kesengsaraan, mereka ialah Rendang Jengkolebas saat ini. 

Segala hal menakutkan 1/2 mati ini dilaksanakan pada Junko Furuta serta disatukan lewat sidang di Jepang serta blogs dari 1989. Mereka memberikan jika sakit yang dirasakan Junko Furuta dirasakan terus-menerus sebelum pada akhirnya ia wafat. Semuanya berlangsung dengannya pada saat ia masih hidup, benar-benar sangat mengganggu tetapi berikut faktaya. 

Urutan 

Hari 1 (22 November 1988) 

Penculikan 
Dikurung untuk tahanan rumah, serta diminta berfoto untuk pacar salah satunya cowok. 
Diperkosa (semakin dari 400 kali totalnya) 
Diminta menghubungi orangtuanya serta menjelaskan jika ia kabur serta keadaan aman 
Kelaparan serta kekurangan gizi 
Dikasih makan kecoak serta minum kencing 
Diminta masturbasi 
Diminta striptease dimuka beberapa orang 
Dibakar dengan korek api 
Memasukkan beberapa macam *dari yang kecil sampai yang besar yang tidak dapat dibayangkan* ke vagina serta anusnya

Hari 11 (1 Desember 1988) 

Menanggung derita cedera pukulan keras yang tidak terhitung berapakah kali 
Muka terluka sebab jatuh dari tempat tinggi ke permukaan keras 
Tangan diikat ke langit langit serta tubuhnya dipakai untuk *itu loh yang didalamnya pasir buat tinju* fasilitas untuk ditinju 
Hidungnya dipenuhi banyak darah hingga ia hanya dapat bernafas melalui mulut 
Barbell dijatuhin ke perutnya 
Muntah darah saat minum air (lambungnya tidak dapat terima air itu) 
Coba kabur serta diberi hukuman dengan sundutan rokok di tangan 
Cairan seperti bensin dituang ke telapak kaki, serta betis sampai paha lalu dibakar 
Botol diminta masuk ke anusnya, sampai masuk, mengakibatkan cedera.

Hari 20 (10 Desember 1989) 

Tidak dapat jalan secara baik sebab cedera bakar dikaki 
Dipukuli dengan tongkat bamboo 
Petasan dimasukin ke anus, lalu disulut 
Tangan di penyet *dipukul agar gepeng* dengan suatu hal yang berat serta kukunya pecah 
Dipukulin dengan tongkat serta bola golf 
Memasukkan rokok ke vagina *mungkin tujuannya dijadiin asbak, dimatiin di vagina serta abunya dibuang kedalam* 
Dipukulin dengan tongkat besi 
Waktu itu musim dingin bersalju *dingin tentu minus* diminta tidur di balkon 
Tusuk sate dimasukin ke vagina serta anus mengakibatkan pendarahan

Hari 30

Cairan lilin panas diteteskan ke mukanya 
Susunan mata dibakar korek api 
Dadanya ditusuk-tusuk jarum 
Pentil kiri dihancurkan serta dipotong dengan tang 
Bola lampu panas dimasukin vagina 
Cedera berat di vagina sebab dimasukin gunting 
Tidak bisa pipis dengan normal 
Cedera benar-benar kronis sampai memerlukan sejam untuk merayap turun tangga saja untuk memakai kamar mandi 
Gendang telinga rusak kronis 
Ukuran otak menciut benar-benar banyak 

Hari 40

Meminta sama beberapa penyiksa untuk membunuhnya saja serta mengakhiri kesusahannya 
1 January 1989 
Junko tahun baruan sendirian 
Badannya dimutilasi 
Tidak dapat bangkit dari lantai

Hari ke 44 

Beberapa cowok itu menganiaya tubuhnya yang termutilasi dengan barbell besi, dengan memakai fakta kalah main mahyong. Furuta alami pendarahan di hidung serta mulut. Mereka menyirami mukanya serta matanya dengan cairan lilin yang dibakar. 
Lalu cairan korek api dituang ke kaki tangan muka, perut serta dibakar. Penyiksaan akhir ini berjalan seputar 2 jam nonstop. 




Junko Furuta wafat di hari itu dalam rasa ngilu sakit serta sendirian. Gag ada yang dapat ngalahin 44 hari kesengsaraan yang sudah ia alamin. 

No comments:

Post a Comment